Senin, 05 November 2007

Sisi Gelap SMS Lebaran

–pelit–
–malas–
–panek–
–pado indak–

Adakah sisi gelapnya..? Bukan hanya lebaran, datangnya bulan Ramadhan kerap kali membuat jempol makhluk-makhkluk di muka bumi khususnya manusia (soalnya monyet juga sudah banyak yang bisa) untuk memencet-mencet keyboard hp-nya. Maksudnya hendak mengirimkan ucapan selamat lebaran, selamat ramadhan ataupun yang semisal dengan itu.

Dari yang gak puitis sampai yang sok romantis lalu lalang di layar hp. Dari yang luruih-luruih tabuang, sampai ke nan boco aluih. Dari yang tulus sampai yang ada maksud-maksud halus. (Emang ada?)

Bagi sebagian orang, satu SMS bisa bikin pusing 27 keliling. Bagi sebagian yang lainnya mungkin saja 37 keliling. Atau sebagian kecil yang tidak mau berpusing-pusing. Artinya apapun SMS-nya, dikembalikan bagaimana kita menyikapinya.

Kemajuan teknologi mendatangkan kemudahan bagi manusia dalam menjalin komunikasi dengan sesama. Walau tak berjabat tangan dan bertatap muka, permintaan maaf bisa diungkapkan melalui telepon seluler. Maka bersilera­wanlah SMS dari satu pihak ke pihak lain.

Agar tak punya sisi gelap, sebagai penerima tentunya kita perlu memiliki kekebalan terhadap segala model SMS tadi. Kita perlu imuntas terhadap segala HTAG yang mungkin mengancam keimanan. Kecerdasan memposisikan diri secara tepat sebagai seorang yang beriman menjadi penting. Tidak ke-Ge-Er-an, tidak pusing, tidak panik, tidak berbunga-bunga atau berdaun-daun, atau ekspresi-ekspresi yang berlebihan. Sebab pernah kita lihat seseorang begitu kegirangan lantaran satu SMS. Atau Ada juga yang terpukul bersedih dengan ekspresi wajah yang kelesuan lantaran SMS yang dikirim tak kunjung mendapat balasan. Dan segudang ekspresi lainnya.

so, sebenarnya cara kita menyikapi yang kerap bermasalah.

Tidak ada komentar: